Royand. Powered by Blogger.

teori belajar



Pembahasan Macam Macam Teori Belajar
Dalam tugas melaksanakan atau dalam proses belajar dan pembelajaran seorang guru harus paham teori-teori belajar karena  seperti yang  disebutkan oleh lindgren 1976 ,
bahwa :
1.      Teori belajar dapat membatu guru memahami yang terjadi di dalam proses belajar
2.      Teori belajar memungkinkan untuk memprediksi dengan akurat tentang hasil proses akhir belajar.
3.      Dengan kondisi-kondisi tertentu guru dapat memahami dan mengerti kondisi, factor yang mempengaruhi, memperlancar maupun memperlambat proses belajar dan mengajar.
4.      Teori belajar merupakan dugaan tentang proses belajar mengajar ynag dapat di uji kebenarannya melalui eksperimen dan penelitian, dengan demikian dapat meningkatkan  pengertian tentang proses belajar dan mengajar.
5.      Hipotesis, konsep dan prinsip dapat membantu guru meningkatkan penampilannya sebagai seorang pengajar.
Macam macam teori belajar mempunyai kategori utama yaitu,
·         Teori belajar behaviorisme.
·         Teori belajar kognitivisme.
·         Teori belajar konstruktivisme.

1.      Teori belajar behaviorisme
         teori ini merupakan suatu proses belajar yang  berdasarkan tanggapan  yang diterima tentang stimulus dan respon, suatu stimulus di terima dan langsung pada hasilatau respon penerima stimulus. Untuk itu dalam mencapai respon/ hasil yang diinginnkan dalm teori ini dilakukan latihan latihan dan latihan , karena akan menciptakan respon yang sesuai dengan yang di inginkan akibat suatu kebiasaan dalam latihan tersebut.
Dalam teori ini tidak memikirkan proses pemahamannyan tapi teori ini  langsung menekankan akan hasil perubahan perilaku atas pemberian stimulun.
Suatu contoh :
(menurut saya) teori ini bisa dikatakan atau disamakan dengan robot. Dimana penerimanya itu adalah robot karena seperti sifatnya robot yang akan bergerak atau bertingakah laku sesuai apa yang diperintahkan oleh pengendalinya. Stimulus yang di berikan pengendali robot berupa sinyal-sinyal yang di berikan  atau di alirkan pada UNIT CONTROL utama pada rangkaian robot sehingga  menerima dan melakukannya, ketika robot melakukan suatu hal atas sinyal yang di berikan (stimulus) itu disebut hasil perubahan tingkah lakunya .
Mengapa dikatakan seperi itu   ?
robot tersebut tidak melakukan pengembangan sinyal (stimulus) yang di berikan  tapi hanya menerima dan melaksanakan saja.
Macam macam teori behaviorisme yaitu :
1.      Teoti belajar classical conditioning (ivan pavlop)
Sesuai dengan namanya classical conditioning yang berarti  pengkondisian atau persyaratan klasik. Teori ini berdasarkan atas suatu reaksi yang terkondisi atau terkontrol dan  reaksi  yang tidak terkontrol.
 Teori ini termasuk pada teori behavior karena  dalam teori ini  merupakan suatu stimulus dan respon saja. Mengandalkan suatu kebiasaan untuk mencapai hasil yang diinginkan, dalam teori ivan pavlop mengembangkan  dengan beberapa percobaan yang membuktikan bahwa suatu system terkondisi dan disertai tak terkondisi jika dilakukan  berulang-ulang akan menghasilkan suatu respon yang sama  ketika stimulun/system ter kondisi.
Untuk contoh dalm teori ini saya kaitkan dengan seekor ayam  karena ini merupakan  hal yang saya  sadari dari keseharian saya.
Seekor  ayam kate di kandangkan  di samping kamar mandi saya ,dengan setiap hari pada pagi hari saat saya akan mandi selalu  memberikan pakan, dan hali itu pun di lakukan setiap ahri ,tanpa saya sadari sebelumnya  pada suatu saat ketika ayam tersebut melihat kedatangan saya  ke kamar mandi dengan sendirinya ayam tersebut mendekat  pada tempat pakannya.
Hal itu terjadi karena reflek  terkondisi (kedatanngan saya ke kamar mandi) dan tidak tekondisi (di berikanya pakan setiap pagi) yang sudah  menjadi reflek atau kebiasaan.
Unuk penerapan teori classical conditioning ini biasa diterapkan  pada tahap penciptaan reflek baru dengan cara mendatangkan  stimulus sebellum terjadi  reflek tersebut. Dengan memberikan stimulus yang baik (merupakan hadiah) terhadap peserta didik dapat menimbulkan suatu respon atau reflek yang baik pila yaitu siswa  jadi lebih tertarik dengan pendidiknya, tertarik dengan  pelajaran yang disampaikan  dan  antusias.

2.       Operant Conditioning (Skinner)
Dala teori ini hubngan stimulus dengan respon tidak selalu sesuai dengan stimulun  yang di berikan  ,maka akan tercipkta respon  akan tetapi pada teori iini  respon yang terjadi tidak selalu benar atau sesuai dengan apa yang didinginkan.
Untuk menghasilkan respon yang benar / sesuai dengan yang diingninkan ,maka harus di beri penguatan.
Dalam pernguatan ini bias berupa pujian ,nilai baik atau perasaan prestasi meningkat atau kepuasan .teori ini ini mencangkup 2 penguatan  yaitu :
·         Penguatan negative dan
·         Penguatan positif
Penguatan negative  yaitu stimulus  yang di hilangkan untuk memantapkan respon dan  penguatan  postif yaitu sebuah stimulun yang perlu atau keberadaanya dapat memantapkan respon.
Dalam penerapan teori ini  bisa diterapkan dalam  pengaturan klinis mengajar atau manajemen kelas. Dengan teori yang di berikan atau disertai penguatan  ini maka perilaku  atau respon yang dinginkan akan terulang kembali.

2.     Teori Belajar Kognitif

Dalam teori ini berbeda dengan teori belajar behavior yang bersifat dasl atau dangkal , teori belajr  kognitif ini bersifat persepsual (menimbulkan tanggapan ,pemikiran ).
Pemberian stimulus dalam teori  ini tidak  langsung mendapat reson namun  mengalami penembangan atau perubahan  dari stimulus awal yang di berikan ,dari stimulus yang diberikan dip roses individu yang di beri stimulus, tidak serta-merta menerima  dan melakukan rspon  tapi memahi terlebih dulu stimulus tersebut.
 Sepert pada diskusi yang di adakan di dalam kuliah teori belajar  ini  bahwa  teori belajar itu memerlukan  proses pemahaman stimulus.
 Beberap teri belajar yang berdasarkan kognitif  antara lain :
1.      Teori belajr piaget
Teori ini berdasarkan perkembangan  atau pertumbuhan geneti jadi semakin tumbuh  usianya  maka meningkatkan  pula kemampuannya, oleh karena itu ada bebrapa tahapan :
·         Tahap sensori motor
tahapan ini ketika pertumbuhan  sejak lahir hingga umur 2 tahun,.pada tahapan ini mengandalkan pada kemampuan motorik dan sensori yang terjadi pada kebiasan yang    dapat   menimbulkan             suatu   perilaku pengetahuan di dasrkan tindakan fisik dan  kejadian  yang di alami . segala sesuatunya  tergaantung dari panca inderanya.
·         Tahap pra-operational
Tahapan ini berada  pada usia  2 sampai 7 tahun. Pada tahapan ini  anak bias melakukan sesuatau sebagai hasil meniru atau mengamati suatu tingkah laku dan mampu melakiukan secara simbolis atau sedikit banyak  cukup untuk melakukannya dan pada tahapn ini anak mampu menciptakan  suatu pikiran ,pandangan atau perkitaan dalam tingkah lakunya . hal itu perlu  di ulang ulag agar terciota suatu rangkaina tingkah laku jadi terus menempel pada si anak namun dengan tingkah laku yang stabil, pada usia ini tngkah laku anak bias dis impulkan seorang yang selalu melakukan pengamatan ,mengingat dan membayangkan .
·         Tahapan          kongkrit
tahapan ini berada pada usia 7 sampai 11 tahun ,dalam  tahapan ini si anak  mampu melakukan  suatu pikran logis  tidak hanya persepsi saja. Proses yang terjadi  bias dalam bentuk pemikiran  atau pengelompokan suatu  hal atau benda yang mereka terima, suatu proses pandanagan perspektif lain  walaupun mereka  melakukan kesalahan mereka belum mampu menyadari membedakan kesalahan tersebut.
·         Tahapan          formal
tahapan ini berada di usia 11 tahun sampai 15 tahun, ini merupakan tahapan puncak perkembangan struktur kognitif, mampu berpikir logis untuk menyelesaiakn masalah dengan melakukan  penalaran  dan pandangan dari orang   lain.
untuk hubungan teori ini dalam pendidikan bias di gunakan cara cara seperti anak di beri kesempatan yang luas untuk mencari , memanipulasi ,melakukan percobaan, bertanya  dan mencari jawaban sendiri . tapi tidak berarti mereka di bebaskan untuk melkukan apa saja yang mereka inginikan , peran seorang guru harus mengukur kemapuan ,kekurangan, dan kelemahan si ank atau siswa ,dan guru harus bias menjadfi seorang fasilitator pengetahuan, sarana prasarana, mempumemberikan   semangat belajar, membina dan mengarahkan.






Teori Taxonomi Bloom
 Ada bebrapa ranah yang di uraikan bloom  yang meliputi  ranah kognitif,afektif dan psikomotor. .
Ranah kognitif melibatkan pengetahuan  Ranah kognitif menurut Bloom terdiri atas enam aspek yang diurutkan secara hierarki piramidal. Keenam aspek tersebut adalah pengetahuan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi seperti pada gambar berikut:
1.      Pengertian (knowledge)
Pada tahapan ini seorang mampu menggali pengertian ,definisi , gagasan atau fakta dari istilah tertentu .aspek penetahuan ini merupakan aspek  paling rendah dalam urutan hierarki ranah kognitif, dalam tahap ini seoerang itu  di tuntut untuk dapat mengetahui adanya konsep,aspek pengetahuan,,,dan dapt di artikan  sebagai  suatu mengingat  secara tepat informasi yang telah di kenal,mengingat kembali,mendefinisikan  dan mengatakan.
2.      Pemahaman (comprehension)
pada tahapan ini sudah dapat menerapkan  pengertian ,memahami seluk beluk,perkiraan efek dan tujuan apa yang dilakukannya. Pada tahapan aspek ini siswa di tuntut memahami apa yang dijelaskan ,mengetahui apa yng sedang di komunikasikan dan dapt memafaatkan  isinya tanpa harus  menghilangkannya dengan hali ini aspek aspek lain bias berupa kemampuan menerjemahkan suatu hal atau prinsip yang sedang di lakukannya seperti mampu menerjemahkan  prinsip umum dengan memberikan gambaran atau contoh. Lalu aspek pemahaman yang kearah menginterpretasikan atau kemampuan menjelaskan kembali mekna yang terdapat pada suatu hal baik berupa verbal maupun non-verbal.
Atas aspek pemahaman tersebut  setelah bias menerjemahkan arti /konsep dan mampu menjelaskan kembali maka pada akhirnya  bias atau mampu menarik suatu kesimpulan.
3.      Menaplikasikan (applikation)
Pada tahapan ini mampu  menerapakan hasil penertian ,pemahaman ke keadan nyata.
4.      Analisis (analysis)
Pada tahapan ini seoranga akn mampu menganalisis atau memilih  atau menguraikan suatu masalah dari aspek atau  informasi yang diterima dan mampu  mengamati serta membedakan factor penyebab akibat dari suatu masalah yang yang terjadi.
5.      Sintesis (synthesis)
Di tingkat tahapan ini seorang mampu menjabarkan susunan dan informasi  yang belum  terlihat sehingga menemukan sebuah solusi dari  persoalan aatau kesimpulan.
6.      Evaluasi (evaluation)
pada tahapan in seorang mampu menjabarkan solusi  yang di persoalkan dan memilih solusi-solusi yang tepat ,yang penting  dalam hal ini yaitu pembentukan criteria tertentu agar dapat mengevaluasi situasi, kondisi ,pertanyaan dan lainnya.

Dalam versi terbarunya   terjadi verubahn urutan hierarki   diman  teori taxonomi bloom  di revisi oleh Anderson dimana tahapan urutannya  sebagai  berikut :
1.      Mengingat
2.      Memahami
3.      Mengaplikasikan
4.      Menganalisis
5.      Evaluasi
6.      Kreatif

 pada tahap ke enam yaitu kreatif  seorang menjadi inovatif bias mencip[takan suatu hal yang baru.

3.    Teori Belajar Konstruktifisme
 Proses konstruktifisme ini dalam pendidikan itu  agar siswa bias mmebentuk suatu pikiran atau pengetahuan nya sendiri, seorang guru hanya mengarahkan saja.
Karena dalam  proses kontruksi sendiri sering aktif tujuanya agar pemahaman persepsi siswa berjalan, tidak terpaku oleh persepsi seorang guru saja.
 Suatu proses  pengaruh lingkungan masuk atau di terima  siswa  akan di proses untuk aktif membangun atau mengembangkan. Seorang  akan mengadiopsi  atau meniru  kemudia menyesuaikan lalu akn menciptakan / membangun suatu hal yang baru yang disebut kreatifitas  atas inovatifitas. Salah satu bentuk penerapa aplikasi  ini sperti berikut.
Guru mengajak siswa untuk keluar kelas dan menuju lapangan sekolah dengan membawa alat tulis. Di tengah lapangan, guru menegaskan dasar pengertian cuaca, fungsi, dan berbagai dampak yang diakibatkan oleh cuaca buruk. Misalnya, panas (prior knowledge).
Guru selanjutnya menyuruh siswa untuk tetap berada di lapangan dan mengintruksikan agar siswa mencari solusi apa saja yang dapat mencegah cuaca panas seperti yang mereka rasakan di lapangan (Discovery).Siswa diajak kembali ke kelas dan disuruh membacakan hasil pemikirannya satu per satu mengenai solusi panas dan mengintruksikan agar siswa lain mencatat solusi yang belum ditulisnya (Asimilasi).Guru menyimpulkan hasil pengamatan siswa, kemudian siswa disuruh merangkum hasil pembelajaran materi tersebut sesuai yang dipahaminya.Guru memberikan kesempatan pada siswa untuk menanyakan secara kritis berkenaan dengan hasil pengamatannya.Pada kegiatan penutup guru mengintruksikan agar setiap siswa mendemonstrasikan hasil penelitian tadi kepada warga sekitar dan mencatat respon warga tersebut sebagai tugas di rumah (Akomodasi).
Bagikan :
+
Previous
Next Post »
0 Komentar untuk "teori belajar"
 
Copyright © 2015 dotSHARE - All Rights Reserved
Template By Kunci Dunia
Back To Top